Apa Itu Motor DC dan Bagaimana Cara Kerjanya

Motor DC – Pada pembahasan kali ini akan dibahas seputar pengertian motor DC dan cara kerjanya.

Perlu kita ketahui bersama bahwa motor listrik DC atau Motor DC merupakan suatu perangkat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau biasa disebut dengan gerakan (motion). Selain dari pada itu, bahwa motor DC ini juga dapat disebut juga sebagai motor arus searah.

Seperti namanya, DC Motor mempunyai 2 terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) agar dapat menggerakannya. Umumnya motor listrik DC ini sering digunakan pada perangkat-perangkat elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti vibrator, ponsel, kipas DC dan bor listrik DC.

Perlu anda ketahui bersama bahwa motor listrik DC atau DC Motor ini dapat menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions Per Minute) dan bahkan dapat juga berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam, apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Umumnya motor listrik DC tersedia dalam berbagai macam ukuran rpm dan bentuk. Dan juga hampir setiap motor listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V.

Dan apabila tegangan yang diberikan ke motor listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya, maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut, sedangkan pada tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional maka akan menjadikan rotasi motor DC jadi lebih cepat. Tetapi apabila saat tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi di bawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan, maka akan mengakibatkan motor DC tersebut berhenti dan bahkan tidak dapat berputar. Nah, hal tersebut berbanding terbalik, apabila tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang ditentukan, maka akan menyebabkan motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan pada akhirnya terjadi kerusakan pada motor listrik DC tersebut.

Baca Juga  Pengertian Logogram, Logotype dan Logomark, Serta Perbedaannya

Perlu juga anda ketahui bersama bahwa pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau daya saja yang digunakan untuk dapat bekerja. Tetapi kondisinya akan berbeda apabila motor listrik DC diberikan beban, maka jumlah arus yang digunakan akan meningkat sampai ratusan persen, bahkan mencapai 1000% atau lebih (tergantung jenis beban yang diberikan). Oleh sebab itu, sering kali produsen Motor DC akan mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Nah yang dimaksud dengan Stall Current adalah sebuah arus yang terdapat pada saat poros motor berhenti karena mengalami atau mendapatkan beban maksimal.

Bentuk dan Simbol Motor DC

Motor DC
source: teknikelektronika.com

Prinsip Kerja Motor DC

Berikutnya yang perlu anda ketahui juga bahwa terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan yang satunya adalah Rotor. Stator merupakan bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri atas rangka dan kumparan medan. Berbeda dengan rotor yang merupakan bagian motor yang berputar, bagian Rotor ini terdiri atas kumparan jangkar. Dan selain dari pada itu dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting, yaitu di antaranya yaitu: Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field Winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (kumparan Jangkar), Commutator (komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).

Pada dasarnya prinsip yang dimiliki oleh motor listrik DC ialah menggunakan fenomena elektromagnet untuk dapat bergerak. Dan selain dari pada itu apabila arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Pada saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet, maka akan mengakibatkan terjadinya proses saling tarik menarik yang dapat menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.

Baca Juga  Simbol Komponen Elektronika, Jenis-Jenis Beserta Fungsinya
Motor DC
source: teknikelektronika.com

Dan untuk dapat menggerakannya kembali, apabila pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet tepat pada posisinya, maka arah arus pada kumparan dibalik. Dengan begitu, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Dan selain dari pada itu apabila perubahan kutub tersebut terjadi, maka kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kutubnya yang sama, dan juga akan terjadi proses tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi dikarenakan adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

PENUTUP

Demikian lah artikel mengenai pengertian motor DC dan prinsip kerjanya,semoga bagi anda yang telah membacanya dapat bermanfaat dan berguna bagi kalian setiap penjelasan yang ada di atas,
semoga kalian sering-sering berkunjung ke situs ini karena akan banyak lagi hal-hal petning serta berguna yang akan dibahas disini.

Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat!

Leave a Comment